“
terkadang kita rindu pelukan,kawan “
di
trotoar kantin, dekat kelas,
kau
pernah tendang suntuk jauh-jauh.
padaku,
kau
masih bercengkerama dengan riwayat.
logis
memang,
saat
kau coba damparkanku
pada
tiang bendera koyak
- warnanya terbagi tujuh -
aku
sekedar ingin ingat masa lalu,
saat
tawa dan tangismu
merangkak
di pundak,
atau
kangen yang menjilat bekas kakiku.
dan
kemana lagi kutitipkan asa
saat
hati lapar oleh tawa ?
saat hati lapar oleh tawa
makassar,
01 januari 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar