aku adalah laki-laki yang mengundang
pelangi untuk menerka arti matamu.
menaruh sebagai mahkota tiara di
kepala.
menjaga tetap terang.
sepertimu, terangnya teduh.
izinkan aku menaruh hujan di keningmu,
terserah peduli atau tidak, toh kau dapat membuangnya jika sudah tak perlu.
hujan
di keningmu.
makassar, 2010
Pasti akan kutelan semua bulir hujan yang kau jatuhkan di keningku...
BalasHapus