Rindu padamu menggeliat pagi tadi,
masih bernada fals seperti kemarin
dulu seingatku, pernah kudapati kita
saling memeluk
tak tahu pasti, tapi kurasa kita telah
bercinta hebat semalam suntuk.
- mengundangmu bercinta tepatnya.
kau tetap tak melepas pelukanmu.
Lalu bibirmu berpuisi . . .
" jangan sesali malam ini, karena
setiap yang kuberi adalah cinta untukmu "
Aku hanya tersenyum.
Berabad kemudian, kudapati kita tak
lagi saling mengenali
Selama itu pula aku lupa untuk hanya
sekedar berterima kasih atas malam dan cintamu.
lalu, rindu padamu menggeliat fajar
ini,
bukan bernada fals seperti kemarin lagi
bahkan, senar gitarnya pun belum
kubeli.
Rindu
padamu.
Makassar, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar